Kamis, 29 Maret 2012

PERNIKAHAN DALAM ISLAM

            Pernikahan merupakan ikatan diantara dua insan yang mempunyai banyak perbedaan, baik dari segi fisik, asuhan keluarga, pergaulan, cara berfikir (mental), pendidikan dan lain hal.

Dalam pandangan Islam, pernikahan merupakan ikatan yang amat suci dimana dua insan yang berlainan jenis dapat hidup bersama dengan direstui agama, kerabat, dan masyarakat.

Aqad nikah dalam Islam berlangsung sangat sederhana, terdiri dari dua kalimat "ijab dan qabul". Tapi dengan dua kalimat ini telah dapat menaikkan hubungan dua makhluk Allah dari bumi yang rendah ke langit yang tinggi. Dengan dua kalimat ini berubahlah kekotoran menjadi kesucian, maksiat menjadi ibadah, maupun dosa menjadi amal sholeh. Aqad nikah bukan hanya perjanjian antara dua insan. Aqad nikah juga merupakan perjanjian antara makhluk Allah dengan Al-Khaliq. Ketika dua tangan diulurkan (antara wali nikah dengan mempelai pria), untuk mengucapkan kalimat baik itu, diatasnya ada tangan Allah SWT, "Yadullahi fawqa aydihim".

Begitu sakralnya aqad nikah, sehingga Allah menyebutnya "Mitsaqon gholizho" atau perjanjian Allah yang berat. Juga seperti perjanjian Allah dengan Bani Israil dan juga Perjanjian Allah dengan para Nabi adalah perjanjian yang berat (Q.S Al-Ahzab : 7), Allah juga menyebutkan aqad nikah antara dua orang anak manusia sebagai "Mitsaqon gholizho". Karena janganlah pasangan suami istri dengan begitu mudahnya mengucapkan kata cerai.

Allah SWT menegur suami-suami yang melanggar perjanjian, berbuat dzalim dan merampas hak istrinya dengan firmannya : "Bagaimana kalian akan mengambilnya kembali padahal kalian sudah berhubungan satu sama lain sebagai suami istri. Dan para istri kalian sudah melakukan dengan kalian perjanjian yang berat "Mitsaqon gholizho"." (Q.S An-Nisaa : 21).

Aqad nikah dapat menjadi sunnah, wajib, makruh ataupun haram, hal ini disebabkan karena :
I. Sunnah, untuk menikah bila yang bersangkutan :
a. Siap dan mampu menjalankan keinginan biologi,
b. Siap dan mampu melaksanakan tanggung jawab berumah tangga.
II. Wajib menikah, apabila yang bersangkutan mempunyai keinginan biologi yang kuat, untuk menghindarkan dari hal-hal yang diharamkan untuk berbuat maksiat, juga yang bersangkutan telah mampu dan siap menjalankan tanggung jawab dalam rumah tangga.
Hal ini sesuai dengan firman Allah Q.S An-Nur : 33
III. Makruh, apabila yang bersangkutan tidak mempunyai kesanggupan menyalurkan biologi, walo seseorang tersebut sanggup melaksanakan tanggung jawab nafkah, dll. Atau sebaliknya dia mampu menyalurkan biologi, tetapi tidak mampu bertanggung jawab dalam memenuhi kewajiban dalam berumah tangga.
IV. Haram menikah, apabila dia mempunyai penyakit kelamin yang akan menular kepada pasangannya juga keturunannya.

Sebaiknya sebelum menikah memeriksakan kesehatan untuk memastikan dengan benar, bahwa kita dalam keadaan benar-benar sehat. Apabila yang mengidap penyakit berbahaya meneruskan pernikahannya, dia akan mendapat dosa karena dengan sengaja menularkan penyakit kepada pasangannya.

Bagi mereka yang melaksanakan pernikahan dalam keadaan wajib dan sunnah, berarti dia telah melaksanakan perjanjian yang berat. Apabila perjanjian itu dilanggar, Allah akan mengutuknya.

Apabila perjanjian itu dilaksanakan dengan tulus, kita akan dimuliakan oleh Allah SWt, dan ditempatkan dalam lingkungan kasih Allah.

Lalu apa yang harus dilakukan keduanya (suami-istri) dalam mengarungi bahtera rumah tangga? Bila suatu pernikahan dilandasi mencari keridhaan Allah SWT dan menjalankan sunnah Rosul, bukan semata-mata karena kecantikan fisik atau memenuhi hasrat hawa nafsunya, maka Allah akan menjamin kehidupan rumah tangga keduanya yang harmonis, penuh cinta, dan kasih sayang, seperti firman Allah dalam Q.S Ar-Rum : 21, sebagaimana yang sering kita dengar.
"Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir". (Ar-Ruum : 21)
Keterangan :
- Istri-istri dari jenismu sendiri (berpasang pasangan), yaitu mempunyai ukuran yang sama, ukuran dalam bidang tujuan, ilmu, rohani, dll. Serta masing-masing dapat dengan baik memahami fungsinya, serta menjalankan kewajiban dan haknya dengan baik. Suami sebagai imam dalam rumah tangga, dan istri sebagai wakilnya.
Masa awal berumah tangga, dimana kita harus dapat menyamakan pandangan dengan cara beradaptasi dengan pasangan masing-masing, serta meningggalkan sifat individual.
- Tentram, yaitu suatu masa berumah tangga dimana kita sudah saling memahami sifat pasangan masing-masing, serta mulai timbul perasaan tentram, seiring dan sejalan dalam mewujudkan tujuan berumah tangga.
- Cinta, hal ini adalah tahap selanjutnya yang kita rasakan pada pasangan kita, dimana kita mencintai tidak hanya didasarkan atas keadaan fisik atau ekonomi semata, ataupun keadaan luar saja, tetapi telah timbul perasaan mencintai yang dalam, karena Allah SWT, yang tidak tergoyahkan oleh godaan-godaan yang ada.
- Rahmah, adalah tahap akhir yang merupakan buah final dari semua perasaan, dimana pada tahap ini, kita benar-benar menjalankan pernikahan tanpa adanya halangan yang mengganggu, dan dapat terus berpasangan menuju ridho Allah SWT.
Tapi mengapa banyak sekali rumah tangga yang hancur berantakan padahal Allah telah menjamin dalam surat diatas? Hal ini tentunya ada kesalahan pada sang istri atau suami atau keduanya melanggar ketentuan Allah SWT.

Allah menanamkan cinta dan kasih sayang apabila keduanya menjalankan hak dan tanggung jawab karena Allah dan mencari keridhaan Allah, itulah yang akan dicatat sebagai ibadah.

"Perjanjian Berat" Ijab Qobul, juga sebagai pemindahan tanggung jawab dari orang tua kepada suami. Pengantin laki-laki telah menyatakan persertujuannya atau menjawab ijab qobul dari wali pengantin perempuan denga menyebut ijab qobulnya. Itulah perjanjian yang amat berat yang Allah SWT ikut dalam pelaksanaannya. Hal ini sering dilupakan pasangan suami istri dan masyarakat.

Tanggung jwab yang berpindah tangan. Tanggung jawab wali terhadap seorang wanita yang dipindahkan kepada seorang laki-laki yang menikahi wanita tersebut, antara lain:
1. Tanggung jawab memberi nafkan yang secukupnya, baik lahir maupun batin,
2. Tanggung jawab menyediakan tempat tinggal yang selayaknya,
3. mendidik akhlak dan agama dengan baik,
4. mengayomi, melindungi kehormatan dan keselamatan istrinya.

Setelah ijab qobul, suami menjadi pemimpin dalam rumah tangga yang akan menentukan corak masa depan kehidupan dalam rumah tangganya (suami sebagai imam).

Dengan aqad nikah, Allah SWT memberikan kehormatan kepadanya untuk menjalankan misi yang mulia.

Bismillahirrochmaanirrochiim.

1. Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Allah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Allah menciptakan istrinya dan dari pada keduanya Allah memeperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. (An-Nisaa : 1)
2. Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunianya. Dan Allah Maha Luas (pemberiannya) lagi Maha Mengetahui. (An-Nuur : 32)
3. Dan orang-orang yang tidak mampu berkawin hendaklah menjaga kesucian(dari)nya. Sehingga Allah memampukan mereka dengan karuniaNya. (An-Nuur : 33)
4. Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (Ar-Ruum : 21)
5. Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhammu Maha Kuasa. (Al-Furqaan : 54)
6. Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu, dari padanya Dia menciptakan istrinya agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya istrinya itu mengandung kandungan yang ringan dan teruslah dia merasa ringan. Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami istri) bermohon kepada Allah Tuhannya seraya berkata "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang sempurna tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur". (Al-Araaf :189)
7. Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan bertambah. Dan segala sesuatu pada sisiNya ada ukurannya. (Ar-Rad : 8)
8. kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapapun yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak laki-laki kepada siapapun yang Dia kehendaki. Atau Dia menganugrahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang Dia kehendaki) dan Dia menjadikan mandul siapa saja yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. (Asy-Syuura : 49-50)

BUDAYA INDONESIA YES,BARAT NO

      jika kita semua berbicara tentang budaya barat,tentu kita tidak lupa dengan gaya kepemimpinana Presiden RI yang pertama yaitu Bp.Presiden soekarno hatta,beliau pada era kepemimpinanya amatlah benci dengan kebudayaan barat AS(Amerika Serikat).
jelas beliau benci kita semua tahu bagaimana gaya hidup Dan budaya mereka, MASYAALLOH begitu tidak mempunyai ektika dan moral bukan?bagaimana tidak budaya barat saya sebut sebagai budaya yang tidak bermoral,lihat gaya mereka berpakaian,berbicara dan bergaul,amat menyimpang dari ajaran tauhid kita(ISLAM),lihat gaya berpakaian mereka yang harusnya menutup aurat malah mengumbar aurat,ASTAUGHFIRULLAH...justru inilah yang disukai orang Indonesia sekarang terutama kaum wanita,kita lihat artis,model,tidak usah jauh-jauh,kita lihat disekeliling kita para pelajar putri,bahkan sntri putri mereka tak lepas dari gaya budaya barat padahal mereka semua merupakan generasi penerus muslimah indonesia.jika mereka seperti itu?lalu bagaimana dengan keturunan mereka?jelas akan lebih parah lagi,buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya,begitu juga dengan kebiasaan ini,akan menurun ke generasi selanjutnya bahkan lebih parah lagi..MasyaALLOH Na'udzubillahmindzalik.
            Kita kembali pada massa kepresidenan soekarno fahmi religion programhatta,budaya kita orang Indonesia pada saat itu amatlah santun,bermoral,dan berektika.baik dari berpakaian,bergaul dengan lawan jenis,dan sopan santun masyaALLOh begitu luar biasa.asal kita tahu tekhnologi-tekhnologi orang-orang barat merupakan illmu kita orang islam yang mereka curi dari kita,semua itu merukan hasil olah pikiran ulama-ulama salafi kita dulu.jadi marilah kita rebut kembali apa yang menjadi hak kita,bagaimana caranya?yaitiu dengan cara memerangi budaya mereka,yaitu dengan membangkitkan kembali budaya asli kita dulu dan menumpas habis budaya barat baik dari pakaian dan gaya hidup kita.memang jika kita semua fikir memang sulit untuk keluar dari kebudayaan barat ini,hampir semua kegiatan kita tidak lepas dari budaya barat bukan hanya dari pakaian saja tapi juga internet,twitter,dan facebook yang menjadi gandrungan pemuda pemudi Indonesia itu juga budaya barat.disini saya bukan berarti mengharamkan dan melarang itu semua, ini juga merupakan kemajuan yang mana kita sebagai orang islam tidak boleh tertinggal zaman.semua  itu(facebook,twitter,dan internet)merupakan jajahan orang-orang Yahudi Nasrani secara halus kepada Akidah masyarakat indonesia yang mayoritas muslim.,mereka merusak fikiran kita melalui teknologi internet,dengan internet kita bisa melakukan dan mencari berbagai hal yang kita suka terutama hal-hal negativ seperti melihat gambar-gambar,video yang tidak layak dilihat oleh pelajar,semua itu sedikit demi sedikit merusak pola fikir kita,moral kita,akhlakulkarimah kita.mari kita lawan balik mereka dengan dunia maya pula,yaitu menggunakan dunia maya menjadi media kita berdebat agam,berdakwah,dan bertukar pendapat,itulah salah satu cara untuk melawan mereka yang menyerang kita dari sisi  dunia maya.
           Jika berbicara tentang penggunakan dunia maya,seharusnya pemerintah meniru Negara china,yaitu mana pemerintah negara china membatasi atau memblokir Dunia maya dengan orang-orang barat AS.jadi tidak sembarang orang suka suka menggunakan internet tuk mencari situs situs yang tidak layak kita lihat terutama seorang pelajar.di sini pemerintah harus berani meniru pemerintah china yang melakukan pembatasan internet dengan AS.Pemerintah harus berani menentang dan anti AS seperti apa yang dilakukan presiden RI pertama Bp.soekarno hatta yang sellu menentang AS,agar tercipta budaya asli kita yang bermoral bukan budaya barat yang bejat dan tak bermoral itu,kita sebagai pemuda dan pemudi penerus agama dan negara berani menentang mereka dan befikir,bertindak dewasa.Jangan mau kita terus di sesatakn dengan gaya hidup mereka yang seperti bintang,yang bergaul lawan jenis bebas seperti binatang,yang berpakaian seperti orang-orang gila!marilah kita semua bercita cita menjadi seorang presiden.,presiden yang memimpin melawan budaya barat tersebut,seperti apa yang di lakukan dan di contohkan Bp.presiden Soekarno Hatta.Mari kita dengan ALLOH HUAKBAR3x...kita lawanbrantas budaya barat dari tanah pertiwi ini,dan bankitkan kembali budaya kita Indonesia yang bermoral dan beragama.!!!ayo!!kita Islam,Islam adalah agama yang kuat jagan mau dikalahkan dan di permainkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani...

Selasa, 27 Maret 2012

CINTA DALAM ISLAM

     Banyak orang berbicara tentang masalah ini tapi tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Atau tidak menjelaskan batasan-batasan dan maknanya secara syar’i. Dan kapan seseorang itu keluar dari batasan-batasan tadi. Dan seakan-akan yang menghalangi untuk membahas masalah ini adalah salahnya pemahaman bahwa pembahasan masalah ini berkaitan dengan akhlaq yang rendah dan berkaitan dengan perzinahan, perkataan yang keji. Dan hal ini adalah salah. Tiga perkara ini adalah sesuatu yang berkaitan dengan manusia yang memotivasi untuk menjaga dan mendorong kehormatan dan kemuliaannya. Aku memandang pembicaraan ini yang terpenting adalah batasannya, penyimpangannya, kebaikannya, dan kejelekannya. Tiga kalimat ini ada dalam setiap hati manusia, dan mereka memberi makna dari tiga hal ini sesuai dengan apa yang mereka maknai.

         
Cinta yaitu Al-Widaad yakni kecenderungan hati pada yang dicintai, dan itu termasuk amalan hati, bukan amalan anggota badan/dhahir. Pernikahan itu tidak akan bahagia dan berfaedah kecuali jika ada cinta dan kasih sayang diantara suami-isteri. Dan kuncinya kecintaan adalah pandangan. Oleh karena itu, Rasulullah Sawmenganjurkan pada orang yang meminang untuk melihat pada yang dipinang agar sampai pada kata sepakat dan cinta.
Sungguh telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Nasa’i dari Mughirah bin Su’bah r.a berkata : “Aku telah meminang seorang wanita”, lalu Rasulullah Sawbertanya kepadaku : “Apakah kamu telah melihatnya ?” Aku berkata : “Belum”, maka beliau bersabda : “Maka lihatlah dia, karena sesungguhnya hal itu pada akhirnya akan lebih menambah kecocokan dan kasih sayang antara kalian berdua”
Sesungguhnya kami tahu bahwa kebanyakan dari orang-orang, lebih-lebih pemuda dan pemudi, mereka takut membicarakan masalah “cinta”, bahkan umumnya mereka mengira pembahasan cinta adalah perkara-perkara yang haram, karena itu mereka merasa menghadapi cinta itu dengan keyakinan dosa dan mereka mengira diri mereka bermaksiat, bahkan salah seorang diantara mereka memandang, bila hatinya condong pada seseorang berarti dia telah berbuat dosa.
Kenyataannya, bahwa di sini banyak sekali kerancuan-kerancuan dalam pemahaman mereka tentang “cinta” dan apa-apa yang tumbuh dari cinta itu, dari hubungan antara laki-laki dan perempuan. Dimana mereka beranggapan bahwa cinta itu suatu maksiat, karena sesungguhnya dia memahami cinta itu dari apa-apa yang dia lihat dari lelaki-lelaki rusak dan perempuan-perempuan rusak yang diantara mereka menegakkan hubungan yang tidak disyariatkan. Mereka saling duduk, bermalam, saling bercanda, saling menari, dan minum-minum, bahkan sampai mereka berzina di bawah semboyan cinta. Mereka mengira bahwa ‘cinta’ tidak ada lain kecuali yang demikian itu. Padahal sebenarnya tidak begitu, tetapi justru sebaliknya.
Sesungguhnya kecenderungan seorang lelaki pada wanita dan kecenderungan wanita pada lelaki itu merupakan syahwat dari syahwat-syahwat yang telah Allah hiaskan pada manusia dalam masalah cinta. Artinya Allah menjadikan di dalam syahwat apa-apa yang menyebabkan hati laki-laki itu cenderung pada wanita, sebagaimana firman Allah Swt :
["Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu : wanita-wanita, anak-anak,..."] Ali-’Imran : 14
Allah lah yang menghiasi bagi manusia untuk cinta pada syahwat ini, maka manusia mencintainya dengan cinta yang besar, dan sungguh telah tersebut dalam hadits bahwa Nabi Saw bersabda :
["Diberi rasa cinta padaku dari dunia kalian : wanita dan wangi-wangian dan dijadikan penyejuk mataku dalam sholat"] HR Ahmad, Nasa’i, Hakim dan Baihaqi.
Andaikan tidak ada rasa cinta lelaki pada wanita atau sebaliknya, maka tidak ada pernikahan, tidak ada keturunan dan tidak ada keluarga. Namun, Allah Swt tidaklah menjadikan lelaki cinta pada wanita atau sebaliknya supaya menumbuhkan diantara keduanya hubungan yang diharamkan, tetapi untuk menegakkan hukum-hukum yang disyari’atkan dalam bersuami isteri, sebagaimana tercantum dalam hadits Ibnu Majah, dari Abdullah bin Abbas r.a berkata : telah bersabda Rasulullah Saw:
["Tidak terlihat dua orang yang saling mencintai, seperti pernikahan"]
Dan agar orang-orang Islam menjauhi jalan-jalan yang rusak atau keji, maka Allah telah menyuruh yang pertama kali agar menundukan pandangan, karena ‘pandangan’ itu kuncinya hati, dan Allah telah haramkan semua sebab-sebab yang mengantarkan pada fitnah, dan kekejian, seperti berduaan dengan orang yang bukan mahramnya, bersenggolan, bersalaman, berciuman antara lelaki dan wanita, karena perkara ini dapat menyebabkan condongnya hati. Maka bila hati telah condong, dia akan sulit sekali menahan jiwa setelah itu, kecuali yang dirahmati Allah Swt.
Bahwa Allah tidak akan menyiksa manusia dalam kecenderungan hatinya. Akan tetapi manusia akan disiksa dengan sebab jika kecenderungan itu diikuti dengan amalan-amalan yang diharamkan. Contohnya : apabila lelaki dan wanita saling pandang memandang atau berduaan atau duduk cerita panjang lebar, lalu cenderunglah hati keduanya dan satu sama lainnya saling mencinta, maka kecondongan ini tidak akan menyebabkan keduanya disiksanya, karena hal itu berkaitan dengan hati, sedang manusia tidak bisa untuk menguasai hatinya. Akan tetapi, keduanya diazab karena apa yang dia lakukan. Dan karena keduanya melakukan sebab-sebab yang menyampaikan pada ‘cinta’, seperti perkara yang telah kami sebutkan. Dan keduanya akan dimintai tajawab, dan akan disiksa juga dari setiap keharaman yang dia perbuat setelah itu.
Adapun cinta yang murni yang dijaga kehormatannya, maka tidak ada dosa padanya, bahkan telah disebutkan olsebagian ulama seperti Imam Suyuthi, bahwa orang yang mencintai seseorang lalu menjaga kehormatan dirinya dan dia menyembunyikan cintanya maka dia diberi pahala, sebagaimana akan dijelaskan dalam ucapan kami dalam bab ‘Rindu’. Dan dalam keadaan yang mutlak, sesungguhnya yang paling selamat yaitu menjauhi semua sebab-sebab yang menjerumuskan hati dalam persekutuan cinta, dan mengantarkan pada bahaya-bahaya yang banyak, namun …..sangat sedikit mereka yang selamat.
Rindu
Rindu itu ialah cinta yang berlebihan, dan ada rindu yang disertai dengan menjaga diri dan ada juga yang diikuti dengan kerendahan. Maka rindu tersebut bukanlah hal yang tercela dan keji secara mutlak. Tetapi bisa jadi orang yang rindu itu, rindunya disertai dengan menjaga diri dan kesucian, dan kadang-kadang ada rindu itu disertai kerendahan dan kehinaan.
Sebagaimana telah disebutkan, dalam ucapan kami tentang cinta maka rindu juga seperti itu, termasuk amalan hati, yang orang tidak mampu menguasainya. Tapi manusia akan dihisab atas sebab-sebab yang diharamkan dan atas hasil-hasilnya yang haram. Adapun rindu yang disertai dengan menjaga diri padanya dan menyembunyikannya dari orang-orang, maka padanya pahala, bahkan Ath-Thohawi menukil dalam kitab Haasyi’ah Marakil Falah dari Imam Suyuthi yang mengatakan bahwa termasuk dari golongan syuhada di akhirat ialah orang-orang yang mati dalam kerinduan dengan tetap menjaga kehormatan diri dan disembunyikan dari orang-orang meskipun kerinduan itu timbul dari perkara yang haram sebagaimana pembahasan dalam masalah cinta.
Makna ucapan Suyuthi adalah orang-orang yang memendam kerinduan baik laki-laki maupun perempuan, dengan tetap menjaga kehormatan dan menyembunyikan kerinduannya sebab dia tidak mampu untuk mendapatkan apa yang dirindukannya dan bersabar atasnya sampai mati karena kerinduan tersebut maka dia mendapatkan pahala syahid di akhirat. Hal ini tidak aneh jika fahami kesabaran orang ini dalam kerinduan bukan dalam kefajiran yang mengikuti syahwat dan dia bukan orang yang rendah yang melecehkan kehormatan manusia bahkan dia adalah seorang yang sabar, menjaga diri meskipun dalam hatinya ada kekuatan dan ada keterkaitan dengan yang dirindui, dia tahan kekerasan jiwanya, dia ikat anggota badannya sebab ini di bawah kekuasaannya. Adapun hatinya dia tidak bisa menguasai maka dia bersabar atasnya dengan sikap afaf (menjaga diri) dan menyembunyikan kerinduannya sehingga dengan itu dia mendapat pahala.
Cemburu
Cemburu ialah kebencian seseorang untuk disamai dengan orang lain dalam hak-haknya, dan itu merupakan salah satu akibat dari buah cinta. Maka tidak ada cemburu kecuali bagi orang yang mencintai. Dan cemburu itu termasuk sifat yang baik dan bagian yang mulia, baik pada laki-laki atau wanita.
Ketika seorang wanita cemburu maka dia akan sangat marah ketika suaminya berniat kawin dan ini fitrah padanya. Sebab perempuan tidak akan menerima madunya karena kecemburuannya pada suami, dia senang bila diutamakan, sebab dia mencintai suaminya. Jika dia tidak mencintai suaminya, dia tidak akan peduli. Kita tekankan lagi disini bahwa seorang wanita akan menolak madunya, tetapi tidak boleh menolak hukum syar’i tentang bolehnya poligami. Penolakan wanita terhadap madunya karena gejolak kecemburuan, adapun penolakan dan pengingkaran terhadap hukum syar’i tidak akan terjadi kecuali karena kelalaian dan kesesatan. Adapun wanita yang shalihah, dia akan menerima hukum-hukum syariat dengan tanpa ragu-ragu, dan dia yakin bahwa padanya ada semua kebaikan dan hikmah. Dia tetap memiliki kecemburuan terhadap suaminya serta ketidaksenangan terhadap madunya.
Kami katakan kepada wanita-wanita muslimah khususnya, bahwa ada bidadari yang jelita matanya yang Allah Swt jadikan mereka untuk orang mukmin di sorga. Maka wanita muslimat tidak boleh mengingkari adanya ‘bidadari’ ini untuk orang mukmin atau mengingkari hal-hal tersebut, karena dorongan cemburu. Maka kami katakan padanya :
•    Dia tidak tahu apakah dia akan berada bersama suaminya di surga kelak atau tidak.
•    Bahwa cemburu tidak ada di surga, seperti yang ada di dunia.
•    Bahwasanya Allah Swt telah mengkhususkan juga bagi wanita dengan kenikmatan-kenikmatan yang mereka ridlai, meski kita tidak mengetahui secara rinci.
Surga merupakan tempat yang kenikmatannya belum pernah terlihat oleh mata, terdengar ole
terbetik dalam hati manusia, seperti firman Allah Swt
["Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan"] As-Sajdah : 17
Oleh karena itu, tak seorang pun mengetahui apa yang tersembunyi bagi mereka dari bidadari-bidadari penyejuk mata sebagai balasan pada apa-apa yang mereka lakukan. Dan di sorga diperoleh kenikmatan-kenikmatan bagi mukmin dan mukminat dari apa-apa yang mereka inginkan, dan juga didapatkan hidangan-hidangan, dan akan menjadi saling ridho di antara keduanya sepenuhnya. Maka wajib bagi keduanya (suami-isteri) di dunia ini untuk beramal sholeh agar memperoleh kebahagiaan di sorga dengan penuh kenikmatan dan rahmat Allah Swt yang sangat mulia lagi pemberi rahmat.
Adapun kecemburuan seorang laki-laki pada keluarganya dan kehormatannya, maka hal tersebut ‘dituntut dan wajib’ baginya karena termasuk kewajiban seorang laki-laki untuk cemburu pada kehormatannya dan kemuliaannya. Dan dengan adanya kecemburuan ini, akan menolak adanya kemungkaran di keluarganya. Adapun contoh kecemburuan dia pada isteri dan anak-anaknya, yaitu dengan cara tidak rela kalau mereka telanjang dan membuka tabir di depan laki-laki yang bukan mahramnya, bercanda bersama mereka, hingga seolah-olah laki-laki itu saudaranya atau anak-anaknya.
Anehnya bahwa kecemburuan seperti ini, di jaman kita sekarang dianggap ekstrim-fanatik, dan lain-lain. Akan tetapi akan hilang keheranan itu ketika kita sebutkan bahwa manusia di jaman kita sekarang ini telah hidup dengan adat barat yang jelek. Dan maklum bahwa masyarakat barat umumnya tidak mengenal makna aib, kehormatan dan tidak kenal kemuliaan, karena serba boleh (permisivisme), mengumbar hawa nafsu kebebasan saja. Maka orang-orang yang mengagumi pada akhlaq-akhlaq barat ini tidak mau memperhatikan pada akhlaq Islam yang dibangun atas dasar penjagaan kehormatan, kemuliaan dan keutamaan.
Sesungguhnya Rasulullah Saw telah mensifati seorang laki-laki yang tidak cemburu pada keluarganya dengan sifat-sifat yang jelek, yaitu ‘Dayyuuts’. Sungguh ada dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabraani dari Amar bin Yasir r.a, serta dari Al-Hakim, Ahmad dan Baihaqi dari Abdullah bin Amr r.a, dari Nabi Saw bahwa ada tiga golongan yang tidak akan masuk surga yaitu peminum khomr, pendurhaka orang tua dan dayyuts. Kemudian Nabi menjelaskan tentang dayyuts, yaitu orang yang membiarkan keluarganya dalam kekejian atau kerusakan, dan keharaman.

Sabtu, 24 Maret 2012

ORANG ORANG YANG MATI SYAHID

Jika kita berbicara mati syahid,SUBEHANALLAH..amat kita dambakan bukan?siapa yang tidak ingin mati dalam keadaan syahid.mati syahid merupakan matinya seorang musliem dalam medan pertempuran dalam membela aqidah islam,dan mati didalam medan tersebut.golongan orang yang mati syahid selain dijalan ALLOH ada tujuh yaitu:

  1. Orang yang mati sebab penyakit perut.
  2. Orang yang mati sebab tengelam
  3. Orang yang mati sebab penyakit lambung
  4. Orang yang mati penyebab penyakit tho'un
  5. Orang yang mati sebab terbakar dalam api
  6. Orang yan mati sebab tertimbun reruntuhan
  7. Orang wanita mati sebab melahirkan,Rasulullah SAW bersabda:"Brang siapa yang di bunuh karena menjag hartanya,maka ia termasuk orang yang mati syahid.Barang siapa yang di bunuh karena membala diri,maka ia termasuk orang yang mati syahid.Barang siapa yang      dibunuh karena membela agamanya,maka ia termasuk orang yang mati syahid,Barang siapa yang di bunuh karena membela keluwarganya ,maka ia termasuk orang yang mati syahid"Jadi orang yang tergolonh mati syahid bukan sangit tentunya,tidak harus kita berperang untuk meraih derajat syahid.betul!?                                                                                                                            

    20 MUSUH IBLIS

    Pada sutu hari RAsulullah SAW bertanya kepada iblis"berapa musuh musuhmu dari golonganku?"maka iblispun menjawab"musuh musuhku ada 20 yaitu":

    1. Engkau wahai Muhammad SAW sungguh aku sangat marah padamu dan kluwargamu
    2. Orang alim yang mengamalakn ilmunya dan oarang orang yang berbuat kebaikan
    3. Orang yang hafal AL-Quar'an ketiaka mengamalkan isi kandungannya                         
    4. MUa'dzin yang mengumandangkan adzan dalam sholat lima waktu karena ALLOH SWT
    5. Orang yang menci ntai orang orang fakir,oramg orang miskin,dan anak yatim
    6. Orang yang memiliki kasih sayang
    7. Orang yang rendah diri untuk kebenaran
    8. Pemuda yang taat beribadah mulai dari kecil sampai dewasa
    9. Orang yang selalau memakan barang halal
    10. Orang muda yang saling menyayangi karena ALLOH AWT
    11. Orang yang selalau melaksanakan sholat berjama'ah
    12. Orang yang melaksanakan sholat dimalam hari disaat manusia tertidur
    13. Orang yang menjaga dirinya dari hal hal yang diharomkan
    14. Orang yang mau menasehati (mendo'akan)saudara saudaranya sedangkan hatinya hatinya tidak menyimpan kejelekan
    15. Orang yang selalau menjaga wudlu'(kesucian)
    16. Orang yang dermawan
    17. Orang yang berbudi pekerti baik
    18. Orang yang menyalkini bahwa ALLOH SAW telah menanggung rizqinya
    19. Orang yang mau berbuat baik kepada perempuan janda yang faqir
    20. Orang yang mau mempersiapakan diri untuk menyambut kematian dengan memperbanyak amal kebaikan(ibadah)             

    10 TEMAN IBLIS

    1.10 TEMAN IBLIS ANTARA
             
                            Suatu hari Rasulullah SAW bertanya kepada iblis"Berapa kekasih mu dari golongan umatku?"
    maka iblispun menjawab,kekasihku ada 10 golongan,yaitu:        
    1. penguasa yang mendzolimi rakyatnya
    2. Orang yang sombong
    3. Orang yang kaya yang tidak mau memperdulikan darimana ia mencari harta dan dimana ia membelanjakannya.
    4. Orang alim yang membenarkan atau membela penguasa yang dhzolim
    5. Pedagag yang curang
    6. Penimbun barang 
    7. Orang yang berbuat zina
    8. Pemakan riba
    9. Prang bahil yang tidak mau memperdulilakn darimana ia mendapatkan  harta
    10. Peminum khomr/arak                                                                            

    Minggu, 18 Maret 2012

    ALAM KANDUNGAN

    1.ALAM KANDUNGAN
                    Yaitu waktu di mana manusia masih dalam kandungan ibu,inilah awal terciptanya manusia,ALLO SWT menciptakan manusia dari sari pati tanah,dari sari pati itu ALLOH ciptakan mani yang di simpan dalam tempat yang kokoh yaitu di dalam rahim wanita. kemudian dari mani itu ALLOH ciptakan segumpal darah,dari segumpal darah tersebut ALLOh jadikan segumpal daging,dari segumpal daging itu ALLOH jadikan tulang belulang,lalu tulang belulang itu ALLOH bungkus dengan daging.na itulah ALLOH proses di mana ALLOH menciptakan atau membentuk manusia yang awalnya dari sari pati tanah yang mana ALLOH jadikan mani,dan membentuknya menjadi manusia.Didalam kandungan manusia yang masih berbebtuk janin sudah mempunyai kehidupan,dan di dalam kandunga manusia di situ amatlah sempit dan gelap sehingga belum tahu kondisi dan situasi.ALLOH SWT meniupkan ruh ke dalam janin yaitu pada saat janinn tersebut sudah berusia 120 hari,yatu ketika berwujud serekat daging,setelah itu ALLOH mengutus malaikat untuk meniupkan ruh pada embrio tersebut dan pada saat itu pula ALLOH menetapkan empat perkara:
        *Menuliskan ketetapan rizkinya
        *Menetapkan ajalnya
        *Menetapkan amalnya dan
        *Menetapkan menjadi orang celaka atau bahagia
    Setelah susah payah sang bunda mengandungnya selama sembilan bulan maka tibalah saat dimana janin tersebut melihat dunia dalam wujud yang lemah,tak punya daya apapa,tak punya harta.maka manusia akanmengalami fase kehidupan yang kedua,yaitu menjalani kehidupan yang fana ini.jadi marialah kita ingat akan betapa susahnya seorang ibu yang mengandung kita selama sembialan bulan tanpa lelah,keluh kesah,dan tanpa pamrih...SUBEHANALLAh amat mulianya seorang anak yang sangat berbakti pada dua orang tuanya terutaman seorang ibu,dan amat nista dan durhakanya seorang anak yang membangkang orang tuanya apalagi membuar seorang ibu menangis.Marialah kita semua menjadi anak yang berbakti kepada orang tua kita terutaman seorang ibu,jika kita ingin mendapatkan ridho dari ALLOH SWT maka yang pertama kal;i kita lakukan yaitu mencari ridho orang tua terutama seorang ibu,yang menjadi pahlawan dan malaikat tuk kita semua di dunia yang fana ini.